The boutique producer as a medium business is what we called UKM or Usaha Kecil Menengah in Indonesian. It is a relatively small businesses (non-factory sized). The factory house is also often called Produsen Rumahan.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah

di Indonesia, dikenal istilah IRT, industri rumah tangga, sebuah usaha yang tidak tergolong besar tapi sudah mampu memasarkan produknya

☕ Dari keterangan tentang anggur, boutique bermakna kira-kira produk dengan jumlah terbatas namun sangat berkualitas. Gagasan ini kiranya bisa diwakili oleh frasa: produk berkelas.

✔ berkelas sebenarnya bermakna netral, yakni mempunyai suatu kelas yang bisa tinggi, bisa rendah. Tetapi, di dalam pemakaian sehari-hari, berkelas sangat kerap diartikan berkelas tinggi. Sama halnya dengan kata quality di dalam bahasa Inggris yang bermakna netral have a quality, tetapi lebih sering ditangkap sebagai have a good / high quality alih-alih have any quality.

↪ Konsekuensi dari *berkelas* adalah harganya pun premium (lihat surjaya ke-2) sehingga jumlahnya terbatas (karena tidak banyak orang yang mau dan mampu membayar harga premium).

SURJAYA
http://www.brilio.net/news/tak-disangka-oyong-tua-bisa-jadi-...
Oyong tua yang bagi banyak orang dianggap tak berguna, disulap Wisnu Sanjaya jadi produk berkelas dan membuatnya tajir.

https://www.maxmanroe.com/produk-mahal-sulit-dijual-ketahui-...
Ketika berbicara tentang produk berkelas tentunya juga dibandrol dengan harga “berkelas” juga.



--------------------------------------------------
Note added at 14 hrs (2015-10-30 15:32:54 GMT)
--------------------------------------------------

Maaf, ternyata ada salah eja. Bukan prosuden, tetapi produsen.