Working languages:
English to Indonesian
Indonesian to English
Arabic to Indonesian

fird_77
lucid translation with vivid messages

Indonesia
Local time: 09:34 WIB (GMT+7)

Native in: Indonesian Native in Indonesian, Javanese Native in Javanese
Feedback from
clients and colleagues

on Willingness to Work Again info

This service provider is not currently displaying positive review entries publicly.


1 rating (5.00 avg. rating)
User message
accurate, in-depth, and punctual
Account type Freelance translator and/or interpreter
Data security Created by Evelio Clavel-Rosales This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services Translation, Editing/proofreading, MT post-editing
Expertise
Specializes in:
Astronomy & SpaceEngineering (general)
Chemistry; Chem Sci/EngSocial Science, Sociology, Ethics, etc.
EconomicsFinance (general)
Poetry & LiteraturePhilosophy
ReligionScience (general)

KudoZ activity (PRO) PRO-level points: 165, Questions answered: 203, Questions asked: 10
Payment methods accepted Wire transfer, PayPal, Skrill
Portfolio Sample translations submitted: 5
English to Indonesian: the meaning of matter
General field: Social Sciences
Detailed field: Philosophy
Source text - English
Common sense imagines that when it sees a table it sees a table. This is a gross delusion. When common-sense sees a table, certain light-waves reach its eyes, and these are of sort which, in its previous experience, has been associated with certain sensations of touch, as well as with other people's testimony that they also saw the table. But none of this ever brought us to the table itself. The light-waves caused occurrences in our eyes, and these caused occurrences in the optic nerve, and these in turn caused occurrences in the brain. Any one of these, happening without the usual preliminaries, would have caused us to have the sensations we call 'seeing the table,' even if there had been no table. (Of course, if matter in general is to be interpreted as a group of occurrences, this must apply also to the eye, the optic nerve and the brain.) As to the sense of touch when we press the table with our fingers, that is an electric disturbance on the electrons and protons of our finger-tips, produced, according to modern physics, by the proximity of the electrons and protons in the table. If the same disturbance in our finger-tips arose in any other way, we should have the sensastions, in spite of there being no table. The testimony of others is obviously a second-hand affair. A witness in a law court, if asked whether he had seen some occurrence, would not be allowed to reply that he believed so because of the testimony of others to that effect. In any case, testimony consists of sound-waves and demands psychological as well as physical interpretation; its connection with the object is therefore very indirect. For all these reasons, when we say that a man 'sees a table,' we use a highly abbreviated form of expression, concealing complicated and difficult inferences, the validity of which may well be open to question.
Translation - Indonesian
Akal sehat membayangkan ketika dia melihat sebuah meja maka dia memang melihat meja. Ungkapan ini jelas-jelas merupakan khayalan. Ketika akal sehat melihat sebuah meja, sesungguhnya gelombang-gelombang cahaya tertentu sampai pada matanya, dan fakta inilah yang merupakan fakta-fakta yang, dalam pengalaman terdahulu, telah dikaitkan dengan sensasi-sensasi sentuhan tertentu, sekaligus dengan kesaksian orang lain bahwa mereka juga melihat meja tersebut. Tetapi tak satupun dari pengalaman ini yang pernah membawa kita menuju ke mejanya itu sendiri. Gelombang-gelombang cahayanya menimbulkan peristiwa-peristiwa pada mata kita,dan peristiwa-peristiwa ini pada gilirannya menimbulkan peristiwa-peristiwa pada saraf penglihatan, dan pada giliran berikutnya peristiwa-peristiwa ini menimbulkan peristiwa-peristiwa di dalam otak. Setiap salah satu dari peristiwa-peristiwa ini, yang terjadi tanpa tanda-tanda awal yang dikenal, tentu akan menyebabkan kita akan merasakan sensasi-sensasi yang kita sebut 'melihat meja', bahkan seandainya mejanya tidak ada. (Tentu saja, apabila materi secara umum itu diinterpretasikan sebagai sekelompok peristiwa maka hal ini harus berlaku pula pada mata, saraf penglihatan, dan otak). Berkaitan dengan indera sentuhan, ketika kita menekan meja dengan jari-jemari kita, hambatan (disturbance) listrik terhadap elektron dan proton pada ujung jari-jemari tangan kitalah, yang dihasilkan, menurut ilmu fisika modern, oleh keadaan di sekeliling elektron dan proton di meja. Apabila hambatan pada ujung jari-jemari kita yang sama tersebut muncul melalui cara lain apa saja, tentunya kita akan merasakan sensasi-sensasi yang sama, kendatipun tidak ada meja di sana. Kesaksian orang-orang lain jelas merupakan persoalan lain yang bersifat sekunder. Seorang saksi di pengadilan, apabila ditanya mengenai apakah dia telah melihat peristiwa-peristiwa itu, tentunya tidak akan diperkenankan untuk menjawab bahwa dia yakin itulah yang terjadi karena kesaksian orang-orang lain atas peristiwa tersebut. Dalam kasus di atas, kesaksian itu terdiri atas gelombang-gelombang suara dan memerlukan interpretasi psikologis sekaligus fisis; oleh karenanya hubungan dengan benda itu sangat tidak langsung. Berdasarkan semua alasan di atas, ketika kita mengatakan bahwa seseorang 'melihat sebuah meja', kita menggunakan bentuk ungkapan yang sangat disederhanakan, yang menyembunyikan simpulan-simpulan yang rumit dan sulit, yang kesahihannya bisa jadi dapat diragukan.
English to Indonesian: Creeping Reform = Reformasi Merangkak
Detailed field: Government / Politics
Source text - English
Much changed along the way. At the outset and even much later, there was considerable support for single-member, constituency-based elections, so as to kill central party dictatorship and hold representatives accountable to the voters. Yet such an electoral law was never enacted. There was, likewise, great doubt about whether there would of could be a directly elected president. Many wanted presidential accountability to the electorate, but powerful forcess opposed it, and some feared a strong presidency would revive authoritarianism.
Translation - Indonesian
Banyak yang berubah di sepanjang prosesnya. Semenjak awal dan bahkan jauh-jauh hari kemudian, muncul dukungan yang sangat besar bagi pemilu beranggota-tunggal dan berbasis konstituen. Dukungan ini dimaksudkan agar bisa melenyapkan kediktatoran partai pusat dan menuntut para wakil rakyat bertanggung jawab kepada pemberi suara. Namun undang-undang pemilu semacam itu tidak pernah disahkan. Demikian pula, muncul kesangsian yang besar terhadap peluang terwujudnya seorang presiden yang dipilih secara langsung. Banyak pihak menginginkan akuntabilitas presiden kepada rakyat pemilih, namun kekuatan-kekuatan yang tangguh menentangnya. Di samping itu, beberapa pihak mengkhawatirkan kalau lembaga presiden yang kuat bisa menghidupkan kembali otoritarianisme.
English to Indonesian: ابو جعفر المنصور (Abu Ja'far al-Manshur)
Detailed field: Cinema, Film, TV, Drama
Source text - English
يزيد :لقد ازددت من الله بعدا في ولايتك هذه
يزيد :التي تزعم أنها بلاء عليك وهي كذلك
يزيد: فاقتصد في بعض ميلك وتحاشيك
عمر: والله لو طالت بي الحياة ورد الله الحق لأهله
عمر: لتفرغت لك ولأهل بيتك
عمر :ووضعتكم جميعا على المحجة البيضاء
يزيد :اخبرنا يا أمير المؤمنين
يزيد: كيف هي قطائعك في جبل الورس باليمن
روح :وقطائعك في اليمامة
عمر بن الوليد: وفدك و خيبر.. و السويداء
عمر :ما من شي من قطائع إلا ورددته الى بيت مال المسلمين
عمر :إلا العين التي بالسويداء فقد عمدت إلى ارض براح
عمر: وليس لأحد من المسلمين فيها ضربة سوط
عمر: قد عملتها من صلب عطائي
عمر :الذي يجمع لي مع جماعة المسلمين
عمر: انصرفوا .. انصرفوا
فاطمة: يا أمير المؤمنين، ألشىء حدث؟
عمر: لقد تقلدت أمر أمة محمد صلى الله عليه وسلّم
عمر: ففكرت في الفقير الجائع والمريض الضائع والمظلوم المقهور
عمر :والمأسور وذي العيال في أقطار الأرض
عمر :علمت أن ربي سيسألني عنهم وأن محمد صلى الله عليه وسلم
عمر: خصمي دونهم يوم القيامة فرحمت نفسي
علي بن عبدالله: لا بد أن تغلف السرية دعوتنا
علي بن عبدالله :حتى الدعاة يجب أن لا يعلموا مكاننا وأسماءنا
علي بن عبدالله :ولتكن الدعوة إلى الرضا من آل محمد
علي بن عبدالله: وإذا وقع الداعية بالرجل في عقله وبصيرته
علي بن عبدالله: لا بد ان نشرح له الأمر
علي بن عبدالله :ولتكن الأسماء سرية عن كل أحد
علي بن عبدالله: إلا عن رجل نتوثقه ونأخذ بيعته
عمر :بسم الله الرحمن الرحيم
عمر: لماذا لا تأكلين
فاطمة: لا رغبة لي بالطعام
عمر: المح في عينيك كلاما
فاطمة :لا أريد أن افسد عليك شهيتك
عمر: لا تقلقي.. هات ما عندك
فاطمة: رغم حزني الشديد على فقدان أخي سليمان
فاطمة: إلا أنني شعرت ببعض السعادة
فاطمة: ذلك أن زوجي اصبح خليفة للمسلمين.. أميرا للمؤمنين
فاطمة: وأصبحت أنا زوجة الخليفة آمر وانهي
فاطمة :البس افخر الثياب وأتحلى بالجواهر اسكن القصور
فاطمة: وأتبختر بين الجواري
فاطمة :كأني طرقت مسامعك بطرفة
عمر: بنت الخليفة والخليفة جدها
عمر: أخت الخلائف والخليفة زوجها
عمر: والآن بعدما أصبحت زوجة الخليفة .. ماذا تقولين
فاطمة : ليتنا بقينا على حالنا وليت الخلافة ابتعدت عنا
فاطمة :وابتعدنا عنها كما يبتعد المشرق عن المغرب
عمر :فاطمة!!
فاطمة: ماذا
عمر: من أين لك هذه الجواهر؟
فاطمة :لن أعطيك إياه يا عمر يكفي انك أخذت كل جواهري
فاطمة: ورددتها إلى بيت مال المسلمين
عمر: سألتك عن مصدرها فلم ارك تلبسينها من قبل
فاطمة: كان والدي رحمة الله قد أهداني إياها
عمر :ستعود الى بيت مال المسلمين وإلا فهو فراق بيني وبينك
عمر :لن أكون أنا وهذه الجواهر في بيت واحد
فاطمة: عمر
عمر: ستعود الى بيت مال المسلمين
فاطمة: كما تريد
فاطمة :ارحم نفسك يا عمر فقد تغيرت حالك
فاطمة: نحل جسدك وتغير شكلك
فاطمة :لعمري لو لم اكن زوجتك لأنكرتك وما عرفتك
Translation - Indonesian
Yazid : sungguh, Engkau semakin bertambah jauh dari Allah dalam kekhilafahan ini.
Yazid : yang Engkau kira sebagai cobaan dan bala’ bagimu. Dan begitulah keadaannya.
Yazid : bersikaplah wajar dalam sebagian kecondongan dan kehati-hatianmu itu.
Umar : demi Allah. Kalau panjang umurku dan Allah mengembalikan hak kepada pemiliknya
Umar : maka akan aku berikan yang menjadi hakmu dan keluargamu.
Umar : dan kuserahkan kepada kalian semua secara terbuka.
Yazid : beritahu kami, wahai Amirul Mukminin.
Yazid : bagaimana tanah pinjamanmu di gunung Wursi di Yaman
Ruh : dan tanah pinjamanmu di Yamamah
Umar bin Walid : dan di Wada’, Khaibar, dan Suwaida’
Umar : tanah-tanah pinjaman itu sudah kukembalikan semua ke baitul mal kaum muslimin.
Umar : kecuali tanah di Suwayda’ karena aku rencanakan sebagai lahan kosong.
Umar : tak seorang pun dari kaum muslimin yang memiliki sejengkal tanah pun di sana.
Umar : Engkau juga telah memakai tanah pemberianku.
Umar : yang telah mempersatukan diriku dengan jamaah umat Islam
Umar : bubar! Bubar!
Fatimah : wahai Amirul Mukminin! Ada kejadian apa?
Umar : aku baru saja menangani urusan umat Muhamad SAW
Umar : aku memikirkan nasib rakyat yang miskin, kelaparan, sakit, kehilangan, teraniaya, dan tertindas
Umar : yang tertawan, yang keluarganya tercerai-berai di negeri yang jauh
Umar : aku sadar bahwa Allah akan menanyaiku tentang nasib mereka dan bahwa nabi Muhamad SAW
Umar : menjadi musuhku demi membela mereka pada hari kiamat. Maka aku bersikap keras terhadap diriku.
Ali bin Abdullah : Kamu harus menjaga kerahasiaan dakwah dan perjuangan kita
Ali bin Abdullah : bahkan para pejuang pun tidak boleh tahu tempat dan nama-nama kita
Ali bin Abdullah : agar dakwah ini sampai ke tangan ar-Ridho dari keluarga Muhamad
Ali bin Abdullah : jikalau muncul pertanyaan di dalam pikiran dan hati pejuang,
Ali bin Abdullah : maka mau tidak mau kita harus menjelaskan duduk persoalannya
Ali bin Abdullah : namun nama-nama kita tetap tidak boleh bocor kepada siapa pun
Ali bin Abdullah : kecuali kepada orang yang kita percayai dan ambil sumpah setianya.
Umar : bismillahir rahmanir rahim
Umar : mengapa Engkau tidak makan?
Fatimah : aku tidak berselera makan
Umar : matamu tidak bisa berbohong
Fatimah : aku tidak ingin merusak nafsu makanmu
Umar : jangan risau... terus-teranglah padaku.
Fatimah : mungkin kesedihanku yang paling dalam karena kehilangan kakaku, Sulaiman
Fatimah : hanya saja, aku sedikit berbahagia.
Fatimah : karena suamiku menjadi khalifah umat Islam. Amirul Mukminin.
Fatimah : dan aku menjadi isteri khalifah, yang memerintah dan melarang.
Fatimah : aku mengenakan pakaian kemuliaan, berhias dengan emas permata dan tinggal di istana.
Fatimah : dan berbangga diri di antara kerabat dan tetanggaku
Fatimah : seolah-olah aku mengetuk hatimu dengan kedipan mata
Umar : puteri khalifah, dan khalifah adalah kakeknya.
Umar : saudari khalifah, dan khalifah adalah suaminya.
Umar : dan kini, setelah Engkau menjadi isteri khalifah, apa yang ingin kau sampaikan?
Fatimah : sama sekali tidak ada yang berubah dengan kondisi kita. Semoga kekhalifahan pergi jauh-jauh dari tangan kita.
Fatimah : dan kita jauh darinya seperti jauhnya Barat dengan Timur
Umar : Fatimah!!
Fatimah : apa?
Umar : dari mana Kamu mendapatkan berlian-berlian ini?
Fatimah : tidak akan kuberikan kepadamu, Umar. Cukup sudah Engkau mengambil permata-permataku.
Fatimah : dan Engkau kembalikan ke baitul mal kaum muslimin.
Umar : aku bertanya kepadamu, dari mana asal-usul permata itu karena Engkau belum pernah mengenakannya sebelumnya.
Fatimah : ayahku, semoga Allah merahmatinya, menghadiahkan ini semua kepadaku.
Umar : Kau yang akan mengembalikannya ke baitul mal umat Islam. Atau kalau tidak, kita bercerai karenanya.
Umar : aku dan permata-permata ini tidak akan tinggal satu rumah. Pilih aku atau permata!
Fatimah : Umar
Umar : Kau yang akan mengembalikannya ke baitul mal umat Islam.
Fatimah : terserah Kau saja.
Fatimah : sayangi dirimu Umar. Engkau sudah banyak berubah.
Fatimah : badanmu kurus dan perawakanmu berubah.
Fatimah : demi umurku, seandainya aku bukan isterimu maka aku tidak menerimamu dan tidak akan mengenalimu lagi.
English to Indonesian: Business Executive (Eksekutif Bisnis)
Detailed field: Human Resources
Source text - English
A high-level business executive’s comfortable life fell apart one day when his 19-year-old daughter accused him of having repeatedly molested her throughout her childhood. The executive lost his marriage as well as his $400.000-a-year job. But he fought back against the allegations, which he insisted were untrue. He sued his daughter therapists, who had assisted her in recovering these memories. A jury sided with the businessman, awarding him $500.000 in damages from the two therapists.
This case is but one of many involving adults who claim to have only recently become aware of memories of childhood sexual abuse. Hundreds of people throughout the country have been brought to trial on the basis of recovered memories of childhood abuse, with many of these cases resulting in convictions and long jail sentences, even in the absence of corroborating evidence. Such recovered memories often occur following suggestive probing by a therapist or hypnotist (Loftus, 1993). The issue of recovered memories continues to be hotly debated in psychology and the broader community. At the heart of the debate is the question, “Are recovered memories believable?” No one doubts that childhood sexual abuse is a major problem confronting our society. But should recovered memories be taken at face value?
Translation - Indonesian
Suatu ketika, kehidupan tenteram seorang eksekutif bisnis papan atas terusik tatkala puterinya yang berusia 19 tahun menuduh dirinya telah melakukan pelecehan atas anaknya itu sepanjang masa kanak-kanaknya. Rumah tangga eksekutif ini pun kandas berikut lepasnya pekerjaannya yang bergaji 400.000 dolar/tahun. Namun Ia melawan tuduhan sekuat tenaga, yang diyakininya tidak benar. Ia menuntut para terapis puterinya, yang membantu memunculkan kembali memori-memori buruk tersebut. Seorang juri berpihak pada sang pebisnis, yang membuatnya menerima 500.000 dolar sebagai ganti rugi dari kedua terapis.

Kasus ini hanyalah salah satu dari sekian kasus yang melibatkan orang dewasa yang mengaku baru belakangan ini sajalah menyadari memori-memori akan pelecehan seksual anak-anak. Ratusan orang di negeri ini telah diajukan ke pengadilan berdasarkan memori-memori pelecehan anak yang mencuat kembali, yang kebanyakan berakhir dengan tuntutan dan pemenjaraan dalam kurun waktu lama, bahkan tanpa adanya bukti penguat. Memori-memori yang muncul kembali semacam itu seringkali terjadi menyusul penyelidikan sugestif oleh seorang terapis atau hipnotis (Loftus, 1993). Masalah memori-memori yang mencuat kembali ini terus diperdebatkan tajam dalam psikologi dan komunitas yang lebih luas. Inti perdebatannya adalah pertanyaan, “Apakah memori-memori yang muncul kembali dapat dipercaya?” Tak seorang pun sangsi bahwa pelecehan seksual anak-anak merupakan persoalan besar yang menghadang masyarakat kita. Namun tepatkah memori-memori yang muncul kembali disikapi apa adanya?
English to Indonesian: Biopolitics (Biopolitik)
Detailed field: Social Science, Sociology, Ethics, etc.
Source text - English
If extant investigations of world politics inspired by Foucault seem therefore to follow two discrete directions of inquiry, the biopolitical and the government, the chapters in this collection constitute an effort to pause and critically evaluate the contributions of this work to date, and to suggest some new avenues for consideration. While the chapters all have much in common, we suggest that for now it might be helpful to think of them as falling into four basic thematic groupings. The first two chapters, by Kiersey and Weidner respectively, examine the specific theme of capitalist subjectivity and how Foucault’s 1978-1979 College de France lectures, recently published in English as The Birth of Biopolitics, mark an invitation for further reflection not only on how the emergence of governmentality was mediated by discourses associated with economic liberalism but also how more contemporary ‘neoliberal’ discourses appraise the potential of the marketplace as a ‘technology of the self’ for the production of healthy, entrepreneurial subjects.
Translation - Indonesian
Oleh karena itu, apabila kajian-kajian yang ada tentang politik dunia yang diilhami oleh Foucault kelihatannya mengikuti dua arah penelitian yang berbeda, yakni biopolitis dan kepemerintahan, maka bab-bab dalam buku ini merupakan satu upaya untuk mengambil nafas sejenak dan mengevaluasi secara kritis aneka kontribusi dalam buku ini hingga saat ini, sekaligus memunculkan faktor-faktor baru yang patut dipertimbangkan. Meskipun bab-bab dalam buku ini banyak memiliki kesamaan, kami tetap menyatakan bahwa untuk saat ini kiranya sangat bermanfaat kalau kita memandang tulisan-tulisan di buku ini mengerucut ke dalam empat kelompok tematis utama. Dua bab pertama, oleh Kiersey dan Weidner secara berurutan, mengupas tema spesifik subjektivitas kapitalis dan bagaimana materi kuliah College de France Foucault 1978-1979, yang baru-baru ini diterbitkan dalam bahasa Inggris berjudul The Birth of Biopolitic, menjadi himbauan untuk melakukan pemikiran lebih jauh tidak hanya tentang bagaimana kemunculan governmentalitas dimediasi oleh berbagai diskursus yang berkaitan dengan liberalisme ekonomi namun juga bagaimana aneka diskursus ‘neoliberal’ yang lebih kontemporer mengapresiasi potensi pasar sebagai ‘teknologi diri (technology of the self)’ untuk melahirkan para pelaku kewirausahaan yang sehat.

Glossaries glosariumq
Translation education Graduate diploma - Four months of translation training in QTC
Experience Years of experience: 24. Registered at ProZ.com: Apr 2009.
ProZ.com Certified PRO certificate(s) N/A
Credentials English to Indonesian (i do my translation in this pair for nearly 9 year)
Indonesian to English (My credential comes from years of translation expe)
Memberships QTC (Qualified Translation Center), Association of Indonesian translators (HPI: Himpunan Penerjemah, JTP, HPI
Software Adobe Acrobat, Frontpage, MemSource Cloud, Microsoft Excel, Microsoft Word, Powerpoint, Trados Studio
CV/Resume English (DOC), Indonesian (DOCX), Arabic (DOCX), English (PDF), English (PDF), English (PDF), English (DOCX)
Bio
Hello Clients!

Darry is personal name, and now become e-name, that I used to be called and will continue to be so. You can call me that. Simple, isn't it?

I am a translator with professional values that will finally bring about final translation of high readability, makes sense, and easily understood. In short, clear and lucid.

I have translated many books with various styles, diverse expressions, miscellaneous topics, myriad structures, and graded difficulties. In a word, I am experienced. You can trust me.

If you have documents to translate (from English into Indonesian, of course), please feel free to contact me to handle them for you. You can sit back and relax, and I am the one who will do and finish the job. Easy, right?

Thank you.

Your partner in English into Indonesian translation
Darry.
This user has earned KudoZ points by helping other translators with PRO-level terms. Click point total(s) to see term translations provided.

Total pts earned: 168
PRO-level pts: 165


Top languages (PRO)
English to Indonesian145
Indonesian to English20
Top general fields (PRO)
Other78
Art/Literary20
Medical12
Science12
Bus/Financial12
Pts in 4 more flds >
Top specific fields (PRO)
Finance (general)12
Psychology12
Law (general)12
Idioms / Maxims / Sayings8
Poetry & Literature8
General / Conversation / Greetings / Letters8
Medical (general)8
Pts in 22 more flds >

See all points earned >